Selasa, 27 November 2012

bagian-bagian transmisi otomatis

Torque Converter

Torque Converter atau biasa orang awam menyebutnya kopling mobil matic adalah suatu alat yang di gunakan pada mobil bertransmisi otomatis yang berfungsi sebagai pemindah daya yang diproduksi mesin untuk disalurkan ke transmisi. Singkat kata Torque Converter itu sebagai pengganti kopling dalam transmisi manual. Torque Converter dapat memutus dan menghubungkan tenaga dari mesin ke transmisi dengan media fluida atau ATF (Automatic Transmisision Fluid).

image
Cara Kerja
Torque Converter memiliki konstruksi seperti gambar diatas. Putaran dari flywheel akan berhubungan langsung dengan Pump Impeller, Putaran dari pump impeller akan diteruskan ke Turbine Runner melalui Stator dengan media ATF tadi. Sehingga putaran dari Turbine Runner-lah yang menjadi input bagi transmisi.
image
Stator sendiri berfungsi untuk membuat arah aliran dari pump impeller menuju Turbine Runner dibelokkan. Sehingga jika dapat kita bayangkan aliran fluida dari Pump Impeller yang tadinya hanya lurus biasa saja, akan di belokkan sehingga memiliki momen yang lebih besar untuk menggerakkan Turbine Runner. Tetapi pada saat kecepatan sudah tinggi, arah aliran dari pump impeller sudah berbelok sendiri. Sehingga pada saat kecepatan sudah tinggi Stator menjadi ikut berputar, tujuan dari Stator yang ikut berputar adalah agar aliran yang sudah berbelok itu tadi tidak menjadi berantakan oleh Stator. Pada Stator juga dipasangi one way clucth yang bertujuan agar Stator tidak berputar terbalik dari putaran pump impeller.
Stall Speed
Stall Speed adalah saat dimana tuas transmisi sudah di geser ke posisi “D” atau “R” sehingga pump impeller sudah mulai berputar untuk menggerakkan turbine runner tetapi turbine runner sengaja di tahan dengan cara pedal rem di injak hingga roda mobil tidak dapat bergerak. Pada peristiwa ini torsi yang dihasilkan oleh pump impeller adalah torsi maksimal. Sehingga apabila pedal rem langsung dilepas, mobil dapat langsung bergerak.
Converter Range
Converter Range merupakan saat dimana Torque Converter melakukan pelipat gandaan momen untuk menggerakkan Turbine Runner. Peristiwa ini terjadi saat mobil baru mulai berjalan hingga kecepatan sedang, karena pada saat itulah torque converter membutuhkan momen yang sangat besar.
Coupling Range
Coupling Range adalah Suatu peristiwa dimana kecepatan mobil sudah cukup tinggi sehingga torque conveter tidak lagi membutuhkan momen tetapi membutuhkan kecepatan. Karena Torque Converter tidak dapat memindahkan daya hingga 100%, maka pada titik tertentu dalam torque converter akan aktif  lock-up clucth. Lock up clutch ini bertujuan untuk mendekati perbedaan putaran antara Pump impeller dengan Turbine runner agar mendekati 1:1




planetary gear


menurut wikipedia planetary gear “is a gear system that consists of one or more outer gears, or planet gears, revolving about a central, or sun gear. Typically, the planet gears are mounted on a movable arm or carrier which itself may rotate relative to the sun gear. Epicyclic gearing systems may also incorporate the use of an outer ring gear or annulus, which meshes with the planet gears.“

Untuk pengertian secara umumnya planetary gear adalah sebuah system gear yang terdiri dari lebihdari gear keluarandari planet gearnya. Planetary gear set menyediakan peningkatan kecepatan,pengurangan kecepatanperubahan arahnetraldan direct drive. Planetary gear set juga dapatmenyediakan variasi kecepatan disetiap tingkatan operasidengan pengecualian netral dan direct drive.sebuah planetary gear set sederhana terdiri dari :

  • Sun gear
  • Carrier planetary pinion
  • Ring gear atau annulus
kalau dilihat dari ketrangan disamping dapat kita simpulkan bahwa susunan dari sebuah planetary gear set hampir mirip dengan susunan tata surya kita.
Sun gear terletak dipusat susunan. ini adalah gear terkecil dalam susunan dan terletak di tengah dan sebagai poros perputaran. Sun gear dapat berupa juga berupa rancangan spur atau helical gear.
Sun gear bertautan dengan gigi pada planetary pinion gear. planetary pinion gear adalah gear kecil yang disusun dalam kerangka yang disebut planetary carrier. Planetary carrier dapat terbuat dari besi tuang, alumunium atau pelat baja dan dirancang dengan sebuah shaft untuk masing-masing planetary pinion gear.
Planetary pinion berputar pada needle bearing yang diposisikan diantara shaft planetary carrier dan planetary pinion. jumlah planetary pinion didalam sebuah carier tergantung dari beban yang dipikul. Transmisi kendaraan otomatis harus mempunyai tiga planetary pinion dalam planetary carrier. Heavy duty highway trucks dapat mempunyai sebanyak 5 planetary pinion dalam planetary carrier. Carrier dan pinion-nya disebut sebagai satu kesatuan unit gear.
Planetary pinion mengelilingi poros tengah sun gear dan dilingkari oleh annulus atau ring gear. Ring gear bertindak seperti sebuah pengikat yang menahan keseluruhan gear set bersama dan memberikan kekuatan yang besar pada unit.
Ring gear diletakkan pada jarak terjauh dari poros pusat dan karena itu berfungsi sebagai tuas terbesar pada poros pusat. Untuk membantu mengingat rancangan planetary gear set, gunaka sistem tata surya sebagai contohnya. Sun adalah pusat tata surya dengan planet berputar disekelilingnya. Karena itu disebut planetary gear set.
Sun gear memiliki jumlah gigi paling kecil, kemudian ring gear atau annulus dan planetary carrier memiliki jumlah gigi paling banyak.
Dengan mengabaikan jumlah gear pada planetary carrier, kita dapat memperkirakan jumlah gigi pada planetary carrier dengan cara menambahkan jumlah gigi pada sun gear dengan jumlah gigi pada ring gear (annulus).
Apabila sun gear mempunyai 24 gigi dan ring gear mempunyai 48 gigi, kemudian abaikan jumlah sun gear dalam planetary carrier, planetary carrier akan mewakili 72 gigi.
Keuntungan Desain Planetary Gear
beberapa keuntungan planetary gear set adalah sebagai berikut :
  • gear bertautan secara terus menerus. Sehingga kecil kemungkinan terjadi kerusakan pada gigi. Tidak ada pengasahan atau ketidak-sejajaran dan kekuatan gear dibagi rata
  • Planetary gear set sangat ringkas
  • Kegunaan yang banyak, kita dapat memperoleh 7 kombinasi kecepatan dan arah dari sebuah planetary gear tunggal
  • Variasi kecepatan dan arah dapat ditambahkan melalui penggunaan planetary gear gabungan
Cara Kerja Planetary Gear
Setiap komponen dalam planetary gear set, sun gear, pinion gear, dan ring gear dapat berputar atau ditahan. Perpidahan tenaga melalui sebuah planetary gear sethanya mungkin ketika satu komponen ditaha, atau jika dua komponen ditahan bersama.
Salah satu dari tiga komponen yaitu sun gear, carrier atau ring gear dapat digunakan sebagai penggerak atau komponen input. Pada saat bersamaan, komponen yang lain tetap berputar dan kemudian menjadi kompoen yang ditahan atau diam. Komponen ketiga kemudian menjadi bagian yang digerakkan atau output. Tergantung pada komponen yang menjadi penggerak, yang ditahan, dan yang digerakkan, peningkatan torque atau peningkatan kecepatan akan dihasilkan oleh planetary gear set. Arah output juga dapat dibalik melalui berbagai kombinasi.
Aplikasi Planetary Gear
Secara Umum planetary gear set digunakan pada transmission di mobil atau alat berat, selain itu pada final drive tepatnya axle assembly di roda pun terdapat planetary gear set walaupun tidak bisa diatur variasi speed dan direction (tetap).
Selain itu mesin cuci pun ada yang sudah menggunakan planetary gear set, di iklannya tertulis “teknologi terbaru menggunakan planetary gear”.
Tapi secara umu kita dapat menggunakan planetary gear set ini untuk mengkonversi dari speed menjadi torque, torque menjadi speed dan dapat pula mengubah arah putaran. Satu set planetary gear set aja bisa mempunyai banyak variasi, bagaimana dengan beberpa planetary gear set yang telah dirangkai. seperti yang terdapat pada planetary transmission
bahkan mainan Tamiya pun ada yang telah menggunakan planetary gear





Hydraulic control unit

Bagian ini mengontrol kerja dari rem dan koling pada transmisi otomatis dengan tekanan yang diperoleh dari pompa oli.
Unit pengendali hidrolik mempunyai 3 fungsi yaitu sebagai berikut:
1. Untuk membangkitkan/mengahasilkan tekanan hidrolik
Pompa oli mempunyai fungsi membangkitkan tekanan hidrolik. Pompa oli membangkitkan tekanan hidrolik yang diperlukan untuk pengoperasian transaxle otomatis dengan menggerakkan tempat/kotak pengubah tenaga putar (mesin).
2. Menyesuaikan tekanan hidrolikTekanan hidrolik yang ditekan oleh pompa oli disesuaikan dengan pentil pengatur utama. Juga pentil katup penghambat menghasilkan tekanan hidrolik yang sesuai dengan output mesin
3. Mengalihkan (shift) roda gigi (untuk mengoperasikan kopling dan rem)
Ketika operasi kopling dan rem pada unit roda gigi planetary dialihkan (switch), roda gigi dialihkan.
Jalur cairan diciptakan sesuai dengan posisi shift oleh pentil manual. Ketika kecepatan lendaraan meningkat, signal sikirimkan ke pentil solenoid dari mesin & ECT ECU (Electronic Control Unit). Pentil solenoid mengoperasikan setiap pentil shift ke pemindahan (shifting) roda gigi
Komponen-komponen utama dari unit kontrol hidrolik adalah sebagai berikut:
•• • Pompa oli
•• • Valve body
•• • Primary regulator valve
•• • Manual valve
•• • Shift valve
•• • Solenoid valve
•• • Throttle valve

Gambar Pompa oli
Gambar potongan hydraulic control unit

Minggu, 04 November 2012

Sejarah Otomotif Dunia


Mesin Bertenaga Uap. 1769

Sejarah otomotif atau automobile di mulai awal 1769 dengan dibuatnya mesin bertenaga uap yang mampu menjadi alat transportasi manusia.

MENGUKUR BLOK SILINDER


Cylinder gauge adalah alat ukur yang juga menggunakan dial gauge. Cylinder gauge sering digunakan untuk mengukur diameter silinder dan komponen lainnya secara teliti. Dalam penggunaannya cylinder gauge tidak dapat digunakan sendiri, tapi juga membutuhkan alat ukur lainnya, yaitu jangka sorong/vernier caliper dan micrometer. Ketelitian alat ini adalah 0,01 mm.
bagian Cylinder gauge
dial gauge
dial gauge securing position
replacement washer
replacement rod
replacement rod securing thread

measuring point => Measuring point ini dapat bergerak bebas dan jumlah gerakannya ditunjukkan oleh dial gauge. Jarak antara measuring point dan replacement rod adalah sama dengan atau lebih dari diameter benda yang diukur

Sistem Kelistrikan Body


Komponen-Komponen Pendukung Rangkaian Sistem Kelistrikan Body
  • BateraiBaterai berfungsi sebagai sumber arus searah DC (Dirrect Current) pada sistem kelistrikan otomotif. Umumnya baterai yang digunakan sebagai sumber tenaga pada sistem kelistrikan otomotif mempunyai tegangan 12 Volt dan kapasitasnya berkisar 40–70 AH (Ampere Hour).
    12 Volt Baterai
    Gambar 9. Baterai
    Baterai mempunyai 2 kutub, yaitu kutub (+) dan kutub (-). Kutub (+) diberi kode 30 dan kutub (-) atau minus diberi kode 31.
  • Kunci Kontak (Switch)
    Kelistrikan otomotif pada mobil menggunakan kunci kontak (Ignition Swtch) sebagai saklar utama yang menghubungkan semua sistem kelistrikan dengan sumber tenaga (baterai).
    Kunci kontak
    Gambar 10. Kunci kontak
    Kunci kontak mempunyai beberapa posisi, yaitu ;
    Off : terputus dari sumber tegangan (baterai)
    ACC : terhubung dengan arus baterai , tetapi hanya untuk kebutuhan accecoris
    ON / IG : terhubung ke sistem pengapian (Ignition )
    START : untuk start

  • Saklar
    Kunci kontak
    Gambar 11. Wirring saklar lampu kota (a) dan saklar lampu kepala (b)
    Saklar di atas dapat dioperasikan dengan cara menekan dan melepas atau menarik dan melepas sehingga kontak gerak akan berpindah dari 56a ke 56b atau sebaliknya. Bila saklar tersebut mempunyai 3 posisi berhenti, pada posisi tidak ditarik (posisi 0), tidak ada kontak yang berhubungan dengan 30 (+ baterai). Bila ditarik 2 kali (posisi 2), kontak 30 (+ Baterai) akan berhubungan dengan 56 (ke saklar dim).
  • Sekring (fuse)Sekring adalah suatu komponen kelistrikan yang berfungsi untuk membatasi beban arus yang berlebihan. Selain itu, untuk menghindari terjadinya kerusakan pada rangkaian saat terjadi konsleting atau hubungan singkat. Dengan adanya sekring (fuse) rangkaian kelistrikan, bola lampu, kabel-kabel, relay, fleser, dan yang lainnya tidak akan rusak bila terjadi kelebihan arus atau terjadi hubungan singkat karena sekring akan putus terlebih dahulu. Jenis sekring ada bermacam-macam, baik bentuk (konstruksi) maupun jenis filamennya.
    Sekring jenis good (a)  dan sekring jenis cartridge (b)
    Gambar 13. Sekring jenis good (a) dan sekring jenis cartridge (b)
  • Pengedip (Flase)
    Pengedip (flaser) digunakan untuk memutus dan menghubungkan arus secara otomatis pada rangkaian lampu tanda belok sehingga lampu akan berkedip. Jenis pengedip (flaser) ada dua, yaitu jenis bimetal dan magnet.

    Detail flaser (a) dan foto flaser (b)
    Gambar 14. Detail flaser (a) dan foto flaser (b)
  • Relay
    Relay adalah saklar elektrik yang digunakan untuk memutus dan menghubungkan arus secara elektrik. Cara kerjanya, bila dialiri arus listrik, kumparan akan menjadi magnet sehingga kontak poin tertarik dan terhubung. Ada dua jenis relay, yaitu relay bila dialiri arus listrik kontak poin akan terhubung dan relay bila dialiri arus listrik akan terputus.

    Detail flaser (a) dan foto flaser (b)
    Gambar 15. Detail relay jenis terbuka (a), relay jenis tertutup (b) dan foto relay (c)
  • Kabel PenghubungKabel adalah suatu komponen yang digunakan untuk menghubungkan komponen satu dengan komponen yang lainnya yang terbuat dari tembaga dan diberi isolasi supaya tidak terjadi konseleting. Diameter kabel terdiri atas berbagai ukuran. Penggunaan kabel berbeda-beda ukurannya, bergantung pada berapa besar arus yang mengalir. Bila arus yang mengalir besar, berarti harus menggunakan kabel yang berdiameter besar, tetapi bila arus yang mengalir kecil, cukup menggunakan kabel yang berdiameter kecil.
    Detail flaser (a) dan foto flaser (b)
    Gambar 16. Jenis kabel

Memeriksa Tekanan Kompresi




    Setelah terjadi langkah isap maka dilanjutkan dengan langkah kompresi. Langkah kompresi akan menciptakan tekanan pada ruang bakar yang kemudian di kenal dengan tekanan kompresi. Tekanan kompresi yang terbentuk di ruang bakar sangat berpengaruh pada tenaga mesin. Katup-katup, cicin torak, torak, silinder, kepala silinder harus mampu menahan tekanan kompresi agar terjadinya proses pembakaran menjadi sempurna sehingga tenaga mesin yang terjadi akibat pembakaran dapat maksimal.
Pemeriksaan tekanan kompresi sebenarnya bisa dilakukan sendiri oleh para pemilik kendaraan tanpa harus pergi ke bengkel, karena langkah-langkah pemeriksaan tekanan kompresi tidaklah rumit. Pemeriksaan tekanan kompresi merupakan salah satu bagian dari pemeriksaan berkala, maka dari itu daripada para pemilik kendaraan menghamburkan dana untuk melakukan pemeriksaan berkala, lebih baik dilakukan sendiri disaat luang.

Dibawah ini langkah-langkah untuk melakukan tekanan kompresi pada mesin kendaraan baik untuk mesin bensin maupun untuk mesin diesel.

Langkah 1 - Persiapkan Compression Tester
Siapkan alat periksa SST Compression Tester seperti gambar dibawah ini (bentuknya bisa saja bermacam-macam). Kita bisa memperoleh alat ini di beberapa toko alat otomotif dengan mudah, karena alat ini cukup terkenal didunia perbengkelan mesin.
Langkah 2 - Lepas Sistem Pengapian
Lepaskan kabel-kabel rangkaian yang berhubungan dengan sistem pengapian terutama; kabel ignition coil yang menuju distributor dan kabel-kabel busi. Hati-hati jangan sampai terjadi percikan bunga api akibat hubungan singkat (kortsluiting/short circuit).
Langkah 3 - Buka Busi (Spark Plug)
Busi harus di lepas semua dari mesin, karena jika pemeriksaan tekanan kompresi dengan hanya membuka satu busi saja maka tekanan kompresi pada silinder yang terukur tidak maksimal, hal ini karena terjadi kompresi pada silinder-silinder lainnya yang membuat gerakan torak terhambat.

Langkah 4 - Pilih Adapter dan Memasang Compression Tester
Carilah adapater yang tepat dengan diameter dan ulir busi (ada beberapa tipe compression tester tidak memerlukan adapter). Setelah itu pasang compression tester pada lubang busi.
Langkah 5 - Periksa Tekanan Kompresi
Setelah compression tester terpasang, lakukan pemeriksaan tekanan kompresi dengan langkah seperti dibawah ini:
  • Buka katup gas penuh
  • Start mesin hingga poros engkol berputar kira-kira 6-8 putaran.
  • Baca hasil pemeriksaan
Langkah 6 - Baca dan Simpulkan Hasil Pemeriksaan
Tekanan kompresi normal untuk mesin bensin adalah berkisar antara 140PSI - 9.65BAR - 9.85 Kg/cm2 hingga 220PSI - 15.2Bar - 15.5Kg/cm2, sedangkan untuk mesin diesel berkisar antara600PSI - 41.4Bar - 42.2Kg/cm2
Untuk membaca dan memahami masalah-masalah yang di akibatkan oleh tekanan kompresi silahkan baca pada artikel "Mengenali Kebocoran Kompresi"

Langkah 7 - Buang Tekanan
Setelah menemukan nilai tekanan kompresi dan kita ingin mengukur silinder yang lain maka buanglah dulu tekanan udara yang tersimpan pada compression tester.

Sistem Ac mobil


Sistem kerja AC terdiri dari bagian yang berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan tekanan supaya penguapan dan penyerapan panas dapat berlangsung.Sistem kerja AC dapat diuraikan sebagai berkut :

SISTEM AC MOBIL
1. Zat pendingin bertekanan tinggi dari kompresor berupa gas.
2. Zat pendingin yang sudah didinginkan oleh kondensor berubah bentuk dari gas menjadi cair.
3. Zat pendingin yang telah diturunkan tekanannya oleh katup ekspansi, berubah bentuk menjadi uap.
4. Zat pendingin yang telah menyerap panas pada evaporator berubah bentuk menjadi gas.
5. Zat pendingin yang berbentuk gas diberi tekanan oleh kompresor sehingga beredar dalam sistem AC,karena adanya tekanan maka zat pendingin menjadi panas.
6. Kondensor akan medinginkan zat pendingin tersebut (kondensasi),sementara tekanan zat pendingin masih tetap tinggi dan berubah bentuk menjadi cair.

Pages